http://www.emailcashpro.com

Sunday, 25 July 2010

Presiden Prihatin Adanya Insiden Penoyoran Anak


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan prihatin dengan adanya kasus penoyoran terhadap CL, 9 tahun, peserta Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Jumat lalu.

"Saya tidak menyatakan Presiden menyesal, tapi sudah pasti insiden penoyoran ini tidak bisa diterima. Dan Presiden prihatin ada insiden ini," ujar juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, kemarin.

Menoyor, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah memukul dengan tangan; menggocoh. CL mengaku dipukul seseorang saat dia selesai berjabat tangan dengan Presiden.

Julian melanjutkan, Presiden menyesali bahwa acara hari anak yang murni ini harus ternodai oleh hal-hal yang tidak substansial, tidak benar. "Dan ternyata kabar itu keliru," ujar Julian.

Setelah media ramai memberitakan insiden ini, Presiden memerintahkan Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Mayor Jenderal Waris mengusut apa yang terjadi.

Kemarin Waris mendatangi ibu CL di Pamulang. Waris mengaku mendapat keterangan bahwa penoyor menggunakan baju seragam gelap dan topi. "Katanya pakai uniform. Pakaiannya gelap. Pakai topi. Padahal kita (Paspampres) tidak ada yang pakai topi, semua berbatik," ujarnya dalam kesempatan terpisah.

Waris kemudian menyerahkan sejumlah uang kepada keluarga CL. Namun ia enggan menyebutkan nominalnya. "Itu tidak perlu disebutkan," ujar Waris. Uang itu, kata dia, adalah ungkapan keprihatinan.

Kemarin petang, Waris menyampaikan langsung hasil temuannya kepada Presiden. Ia memastikan insiden tersebut tidak melibatkan Paspampres. "Bapak tidak bilang apa-apa," katanya.

Waris mengaku geram karena anak buahnya yang diberitakan sebagai pelaku. "Itu fitnah," katanya. Waris tak menutup kemungkinan akan menuntut pihak yang pertama kali menyebutkan institusinya terlibat.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Komisi Anak Nasional Seto Mulyadi mengungkap pelaku penoyoran ada kemungkinan petugas Taman Mini. Sebelumnya, beredar kabar bahwa pelaku adalah anggota Pasukan Pengamanan Presiden. "Bisa petugas Taman Mini, akan kita lihat dulu nanti," katanya kemarin.

Seto juga membantah pernah menyebutkan pelakunya anggota Paspampres. "Anak itu yang mengatakan (pelakunya) Paspampres," katanya. CL, kata Seto, mengira semua petugas di sekitar Presiden adalah anggota Paspampres.

Adapun ibunda CL kemarin meminta kasus ini tidak diperpanjang. "Saya berharap sampai di sini saja. Kasihan anak saya," kata dia saat menggelar konferensi pers.

Ia menuturkan, sejak peristiwa itu ramai di media, anaknya trauma melihat berita di televisi. "Sampai tidak bisa tidur," ujarnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Idham Azis, yang hadir dalam konferensi pers, mengatakan belum dapat memastikan siapa pelaku sebenarnya. "Kita tidak bisa menduga-duga," kata dia.

Sumber : tempointeraktif.com

0 comments:



  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP