http://www.emailcashpro.com

Thursday, 14 October 2010

Jenderal Aktif Tak Akan Dukung G 10/10 Gulingkan SBY

Jakarta - Untuk bisa menggulingkan SBY lewat Gerakan 10/10 dibutuhkan sejumlah syarat wajib. Jika syarat ini tak terpenuhi, tak mungkin SBY bisa digulingkan.

Pertama, mahasiswa harus bersatu dan bergerak secara alamiah dan masif tanpa rekayasa apalagi digerakkan oleh segelintir elit.

Selanjutnya, gerakan mahasiswa tersebut harus didukung oleh jenderal TNI/Polri yang masih aktif. Jika hanya didukung oleh pensiunan jenderal tidak akan efektif.

"Saya yakin tidak ada jenderal aktif yang mau mendukung ide penggulingan ini," ujar peneliti PRIDE (Political Research Institute for Democracy) Indonesia Rohim Ghazali kepada INILAH.COM, Selasa (28/9).

Ketiga, DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat harus mendukung gerakan mahasiswa tersebut. Jika tak ada satupun fraksi yang menyetujui maka jangan harap SBY bisa dilengserkan.

"Dan terakhir harus ada martir, dalam hal ini harus ada nyawa mahasiswa yang menjadi korban seperti saat penggulingan Soekarno dan Soeharto. Tanpa martir, mahasiswa tidak akan bersatu," ujar Rohim.

Para aktivis tengah menggalang kekuatan untuk menggelar Gerakan 10/10, yakni demonstrasi mengerahkan massa mulai 10 Oktober mendatang dan berpuncak pada peringatan satu tahun dilantiknya Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.

Pada 20 Oktober mendatang diperkirakan satu juta orang turun ke jalanan. Mereka akan mengusung desakan Presiden SBY segera mundur dari jabatannya. Massa akan mengepung dan menduduki Istana Presiden.

Unjuk rasa itu dimotori aktivis senior Petisi 28, Haris Rusli. Lebih dari 10 organisasi massa bakal ikut bergabung, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia, Federasi Serikat Petani Indonesia, Aliansi Buruh Mengunggat, dan Bendera.

"Tuntutan utama kita, turunkan SBY, turunkan harga, usir penjajah-penjajah asing (perusahaan-perusahan neolib) dan usut tuntas skandal Century," ujar Haris Rusli di Jakarta, Minggu (26/9).

Untuk mematangkan aksi, para aktivis akan menggelar pertemuan di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa 28 September 2010. 

Sumber : inilah.com

0 comments:



  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP