susu untuk si kecil
Rajin minum susu memang baik untuk pertumbuhan buah hati. Tapi pastikan, Anda membuat susu dengan cara yang tepat.
Disarankan, mencairkan susu bubuk anak dengan air hangat agar kandungan protein di dalamnya tidak hilang.
“Jangan pernah bikin susu anak pakai air mendidih. Sebaiknya, kurang dari 70 derajat Celsius, air hangat atau suam-suam kuku, supaya proteinnya enggak hilang,“ kata dr Samuel Oetoro MS SpGK usai acara “Peluncuran Identitas Brand Baru dan Kampanye Raih Esokmu“ dari Frisian Flag Indonesia di Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2010).
Juga, susu yang sudah diminum sebaiknya segera dihabiskan agar kandungan gizinya tidak teroksidasi.
“Boleh saja dimasukkan ke kulkas, tapi khawatir zat gizi di dalamnya teroksidasi oleh udara. Akibatnya, vitamin di dalamnya menguap,“ imbuhnya.
Sebagai saran penyimpanan, susu bubuk harus disimpan di wadah kedap udara, jauhkan dari tempat lembap, paparan sinar matahari, dan paparan panas.
“Termasuk rantai pengiriman, yang juga harus bisa menjaga zat gizi tetap baik. Lebih baik, konsumsi susu yang habis sekali minum. Selain praktis, juga menjaga nilai gizinya,“ terangnya.
Minum susu baik untuk segala usia, apalagi anak-anak dalam masa emas pertumbuhannya. Kandungan gizi dalam susu akan ditabung dalam tubuh anak untuk kebutuhan gizi (terutama kalsium) di masa tua.
“Bayi mendeposit kalsium untuk daya tahan dan kebutuhan pertumbuhannya. Pada masa ini, terjadi pengeluaran kalsium dari tulang. Namun, kalsium mulai dikeluarkan secara perlahan sejak usia 30-an. Apalagi saat menopause dan andropause, saat terjadi penurunan sistem hormon. Inilah pentingnya minum susu sejak dini,“ tambahnya.
Sayang, konsumsi susu nasional masyarakat Indonesia tergolong masih rendah. Data IPB 2010 menyebutkan, konsumsi susu nasional Indonesia hanya 11,7-11,9 liter/kapita per tahun dari segala usia. Padahal, Thailand saja sudah mencapai 31 liter/kapita per tahun. Sementara, konsumsi tertinggi dilakukan penduduk Finlandia mencapai 183 liter/kapita per tahun.
okezone
Disarankan, mencairkan susu bubuk anak dengan air hangat agar kandungan protein di dalamnya tidak hilang.
“Jangan pernah bikin susu anak pakai air mendidih. Sebaiknya, kurang dari 70 derajat Celsius, air hangat atau suam-suam kuku, supaya proteinnya enggak hilang,“ kata dr Samuel Oetoro MS SpGK usai acara “Peluncuran Identitas Brand Baru dan Kampanye Raih Esokmu“ dari Frisian Flag Indonesia di Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2010).
Juga, susu yang sudah diminum sebaiknya segera dihabiskan agar kandungan gizinya tidak teroksidasi.
“Boleh saja dimasukkan ke kulkas, tapi khawatir zat gizi di dalamnya teroksidasi oleh udara. Akibatnya, vitamin di dalamnya menguap,“ imbuhnya.
Sebagai saran penyimpanan, susu bubuk harus disimpan di wadah kedap udara, jauhkan dari tempat lembap, paparan sinar matahari, dan paparan panas.
“Termasuk rantai pengiriman, yang juga harus bisa menjaga zat gizi tetap baik. Lebih baik, konsumsi susu yang habis sekali minum. Selain praktis, juga menjaga nilai gizinya,“ terangnya.
Minum susu baik untuk segala usia, apalagi anak-anak dalam masa emas pertumbuhannya. Kandungan gizi dalam susu akan ditabung dalam tubuh anak untuk kebutuhan gizi (terutama kalsium) di masa tua.
“Bayi mendeposit kalsium untuk daya tahan dan kebutuhan pertumbuhannya. Pada masa ini, terjadi pengeluaran kalsium dari tulang. Namun, kalsium mulai dikeluarkan secara perlahan sejak usia 30-an. Apalagi saat menopause dan andropause, saat terjadi penurunan sistem hormon. Inilah pentingnya minum susu sejak dini,“ tambahnya.
Sayang, konsumsi susu nasional masyarakat Indonesia tergolong masih rendah. Data IPB 2010 menyebutkan, konsumsi susu nasional Indonesia hanya 11,7-11,9 liter/kapita per tahun dari segala usia. Padahal, Thailand saja sudah mencapai 31 liter/kapita per tahun. Sementara, konsumsi tertinggi dilakukan penduduk Finlandia mencapai 183 liter/kapita per tahun.
okezone
0 comments:
Post a Comment