Bisnis jasa pengawalan VVIP menjanjikan
Peluang bisnis di bidang jasa keamanan dan pengawalan khusus VVIP (very, very important person/orang penting) masih terbuka lebar, seiring dengan situasi keamanan di Ibu Kota yang belum begitu kondusif.
"Kebutuhan untuk jasa keamanan dan pengawalan khusus ini cukup banyak. Kami yakin prospek bisnis ini bagus, melihat begitu banyak berita kejahatan yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya," kata Budiharjo Hardisurjo, Dirut PT Global Secom Sejahtera (GSC), hari ini di Jakarta.
"Kebutuhan untuk jasa keamanan dan pengawalan khusus ini cukup banyak. Kami yakin prospek bisnis ini bagus, melihat begitu banyak berita kejahatan yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya," kata Budiharjo Hardisurjo, Dirut PT Global Secom Sejahtera (GSC), hari ini di Jakarta.
Dia menuturkan untuk membangun perusahan jasa ini, pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp1 miliar, untuk biaya pelatihan SDM, dan biaya operasional.
Menurut Budi, saat ini perusahaannya sudah merekrut dan melatih sedikitnya 17 personel pada gelombang pertama. Mereka dipersiapkan sejak enam bulan lalu.
Untuk pelatihan SDM bidang pengawalan ini, katanya, GSC bekerja sama dengan pihak berwenang yang selama ini melatih SDM untuk profesional di bagian keamanan, seperti TNI AD, Polri, dan lainnya.
"Semua personel kami sudah ada yang mengontrak. Kebanyakan perusahaan swasta yang butuh jasa pengawalan," ujarnya.
Budiharjo menambahkan perusahaannya tahun ini menargetkan sebanyak 500 orang menjadi profesioanal keamanan tersebut. Untuk 2011, ujarnya, ditargetkan sebanyak 1.000 orang.
Menurut Budi, GSC berupaya memberikan pelayanan jasa pengawalan profesional, dengan mengutamakan konsep keamanan, pelayanan, dan kenyamanan, sekaligus tanggap. Konsep itu, katanya, menjadi andalan ketika ditemukan masih buruknya mutu pelayanan keamanan baik pengamanan pribadi, keluarga maupun instansi pemerintah dan swasta.
Survei yang dilakukan GSC, ujarnya, menemukan hanya 30% personel keamanan yang tanggap. "Salah satu yang kita survei itu di beberapa pameran yang diadakan Polri berasama Apujapi [Asosiasi Peruasahan Jasa Pengawalan Indonesia], serta dari kunjungan ke beberapa mal dan hotel. Pengamanannya masih belum maksimal," ungkapnya.
Secara keseluruhan perbandingannya, katanya, mungkin 70%:30%. Sebanyak 70% kurang bagus, sisanya baik, bahkan ada sebagian yang sangat bagus.
Dia menuturkan selama ini anggapan masyarakat terhadap jasa keamanan seperti Satpam masih rendah.
"Kami ingin mengangkat citra petugas keamanan tersebut, dengan memberinya pelatihan lebih dan mengerjakan bidang yang lebih bagus. Tentunya upah yang mereka dapat juga besar berkisar Rp3,5 juta-Rp10 juta per bulan, tergantung keprofesionalan dan pengalaman mereka," ujar Budi
Sumber :Bisnis Indonesia
0 comments:
Post a Comment