Mantan Kapolri Pertanyakan Oegroseno
JAKARTA – Masa pensiun Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Bambang Hendaro Danuri, tinggal hitungan hari. Saat ini bursa calon penggantinya terus menjadi perbincangan.
Bahkan, baru-baru ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidatonya, meminta semua pihak untuk tidak mempolitisir fase pemilihan kapolri baru. SBY juga membantah pemberitaan yang menyatakan Komjen Imam Sudjarwo memiliki hubungan dekat dengan pihaknya.
Neta Pane, ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), bahkan menilai bahwa SBY bakal ada nama lain selain Komjen Nanan Soekarna dan Komjen Imam Sudjarwo. Kedua nama itu belakangan ini gencar diberitakan media sebagai calon-calon terkuat.
Namun demikian, sampai saat ini SBY belum menyerahkan nama pilihannya ke DPR-RI. Menurut informasi yang diterima Waspada Online, SBY akan menyerahkan nama selain Nanan dan Imam. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Oegroseno, diinformasikan sebagai calon alternatif SBY.
Menanggapi itu, kepada Waspada Online, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Chaeruddin Ismail, mengatakan, pemilihan Kapolri baru merupakan hak penuh Presiden. Presiden harus dapat memilih sosok yang benar-benar bisa diterima anggotanya sendiri.
Beberapa fungsi sebagai orang nomor satu di Polri, menurutnya, harus mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Permasalahan lalu lintas, salah satunya. "Dan mampu menjaga, jangan sampai ada perkelahian seperti di Jl Ampera di Jakarta," katanya, malam ini.
Kapolri harus dapat memahami peta situasi politik negara saat ini. Atas fungsi-fungsi itu, Chaeruddin mempertanyakan nama Oegroseno sebagai salah satu calon pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Apalagi, lanjutnya, Oegroseno tidak masuk dalam daftar yang diajukan Wanjakti Polri dan Kompolnas. "Oegroseno itu jalurnya dari mana," Kapolri era Gus Dur itu,
Bahkan, baru-baru ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidatonya, meminta semua pihak untuk tidak mempolitisir fase pemilihan kapolri baru. SBY juga membantah pemberitaan yang menyatakan Komjen Imam Sudjarwo memiliki hubungan dekat dengan pihaknya.
Neta Pane, ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), bahkan menilai bahwa SBY bakal ada nama lain selain Komjen Nanan Soekarna dan Komjen Imam Sudjarwo. Kedua nama itu belakangan ini gencar diberitakan media sebagai calon-calon terkuat.
Namun demikian, sampai saat ini SBY belum menyerahkan nama pilihannya ke DPR-RI. Menurut informasi yang diterima Waspada Online, SBY akan menyerahkan nama selain Nanan dan Imam. Kapolda Sumatera Utara, Irjen Oegroseno, diinformasikan sebagai calon alternatif SBY.
Menanggapi itu, kepada Waspada Online, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Chaeruddin Ismail, mengatakan, pemilihan Kapolri baru merupakan hak penuh Presiden. Presiden harus dapat memilih sosok yang benar-benar bisa diterima anggotanya sendiri.
Beberapa fungsi sebagai orang nomor satu di Polri, menurutnya, harus mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Permasalahan lalu lintas, salah satunya. "Dan mampu menjaga, jangan sampai ada perkelahian seperti di Jl Ampera di Jakarta," katanya, malam ini.
Kapolri harus dapat memahami peta situasi politik negara saat ini. Atas fungsi-fungsi itu, Chaeruddin mempertanyakan nama Oegroseno sebagai salah satu calon pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Apalagi, lanjutnya, Oegroseno tidak masuk dalam daftar yang diajukan Wanjakti Polri dan Kompolnas. "Oegroseno itu jalurnya dari mana," Kapolri era Gus Dur itu,
0 comments:
Post a Comment